Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Raffi Ahmad Putuskan Gunduli Kepala Sepulang Ibadah Haji
Umum
15 jam yang lalu
Raffi Ahmad Putuskan Gunduli Kepala Sepulang Ibadah Haji
2
Ini Tahapan Yang Dilakukan Indra Sjafri Jelang AFF U 19
Olahraga
17 jam yang lalu
Ini Tahapan Yang Dilakukan Indra Sjafri Jelang AFF U 19
3
Promosikan Judi Online, Empat Selebgram Ditangkap Polisi
Hukum
15 jam yang lalu
Promosikan Judi Online, Empat Selebgram Ditangkap Polisi
4
PSS Sleman Resmi Datangkan Paulo Sitanggang
Olahraga
14 jam yang lalu
PSS Sleman Resmi Datangkan Paulo Sitanggang
5
Dony Tri Pamungkas Bicara Soal TC, Pengalaman dan Target
Olahraga
17 jam yang lalu
Dony Tri Pamungkas Bicara Soal TC, Pengalaman dan Target
6
Gagal ke Final AFF U 16, Erick Thohir Puji Fighting Spirit Garuda Muda
Olahraga
18 jam yang lalu
Gagal ke Final AFF U 16, Erick Thohir Puji Fighting Spirit Garuda Muda
Home  /  Berita  /  Politik

Siap Gabung Koalisi Indonesia Bersatu Asal jadi Capres, Cak Imin Diminta Sadar Diri

Siap Gabung Koalisi Indonesia Bersatu Asal jadi Capres, Cak Imin Diminta Sadar Diri
Ketua Umum (Ketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. (Foto: Istimewa)
Senin, 23 Mei 2022 10:17 WIB

JAKARTA - Syarat yang diajukan Ketua Umum (Ketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, diusung sebagai presiden untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu dinilai sangat absurd. Sebab, Cak Imin tak punya bargaining position yang kuat untuk mengajukan syarat tersebut.

Sehingga Cak Imin harusnya "ngaca" dan sadar diri ketika memberikan syarat diusung sebagai calon presiden (capres) agar mau bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu.

Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi mengatakan, syarat yang diajukan Cak Imin adalah hal yang aneh. Tidak pantas seorang Cak Imin mengajukan syarat terhadap partai besar yang tergabung dalam koalisi tersebut.

"Ini aneh. Kenapa? Karena elektabilitas kecil, partainya kecil, punya kasus kardus durian dan kasus-kasusnya yang jadi omongan publik," ujar Muslim, Senin pagi (23/5/2022).

Apalagi, lanjut Muslim, di kalangan Nahdlatul Ulama (NU) sebagai basis dukungan, kurang harmonis dengan PBNU. Juga keluarga Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur juga kurang menyukai Cak Imin.

"Padahal Gus Dur pendiri PKB. Mestinya ngaca dong. Ketokohan Imin tidak punya nilai jual sebagai Capres. Jadi syarat Cak Imin itu tidak akan direspons oleh Koalisi Indonesia bersatu. Jadi sebaiknya Koalisi Indonesia Bersatu tidak perlu gubris itu," pungkas Muslim.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Politik, DKI Jakarta
wwwwww