Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Borneo FC Kecewa Gagal Ke Final, Akui Permainan Tak Sesuai Harapan
Olahraga
12 jam yang lalu
Borneo FC Kecewa Gagal Ke Final, Akui Permainan Tak Sesuai Harapan
2
Dua Klub Pastikan Lolos Ke Babak Final Championship Series BRI Liga 1 2023/24
Olahraga
12 jam yang lalu
Dua Klub Pastikan Lolos Ke Babak Final Championship Series BRI Liga 1 2023/24
3
Tak Ada Insiden Saat Madura United FC Kembali Ke Hotel
Olahraga
12 jam yang lalu
Tak Ada Insiden Saat Madura United FC Kembali Ke Hotel
4
Sebagai PSN Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B Harus Didukung
Pemerintahan
11 jam yang lalu
Sebagai PSN Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B Harus Didukung
5
Jakpro Helat TIM Art Festival Mulai 30 Mei 2024
Umum
12 jam yang lalu
Jakpro Helat TIM Art Festival Mulai 30 Mei 2024
6
Arema FC Evaluasi Pemain Asing Dan Pulangkan Pemain Muda
Olahraga
12 jam yang lalu
Arema FC Evaluasi Pemain Asing Dan Pulangkan Pemain Muda

Laknatullah, Wali Kota Ini Perintahkan Polisi Tembak Mati Siapa Saja yang Serukan ''Allahu Akbar''

Laknatullah, Wali Kota Ini Perintahkan Polisi Tembak Mati Siapa Saja yang Serukan Allahu Akbar
Wali Kota Venesia, Luigi Brugnaro. (tempo.co.id)
Jum'at, 25 Agustus 2017 10:37 WIB
VENESIA - Wali Kota Venesia, Italia, Luigi Brugnaro, memerintahkan polisi menembak mati, siapa saja yang meneriakkan ''Allahu Akbar'' di alun-alun Santo Markus.

Dikutip dari tempo.co, seperti dilansir Business Insider, Kamis 24 Agustus 2017, Brugnaro, politikus independen sayap kanan ini memang dikenal bangga karena tidak pernah benar secara politik. Pria berusia 55 tahun itu memang tak pernah sepi dari kontroversi.

Adapun perintah tembak di tempat terhadap penyeru ''Allahu Akbar'' disampaikannya saat bertemu delegasi pemikir pada musim panas baru-baru ini. Ia menegaskan tidak mau mengambil risiko pelaku yang berteriak ''Allahu Akbar'' itu melakukan serangan terlebih dahulu.

"Mereka mengatakan ingin pergi dan bertemu Allah jadi kami akan mengirimkan mereka langsung ke Allah tanpa perlu melempar mereka ke jembatan, tapi kami akan menembak mereka," kata Brugnaro seperti dikutip dari The Sun.co.uk, Rabu, 23 Agustus 2017.

Perintah Wali Kota Venesia untuk segera menembak siapa saja yang meneriakkan ''Allahu Akbar'' untuk mencegah ekstremisme di Italia menjadi berita besar di media-media lokal maupun internasional.

Jadi Bahan Tertawaan

Dalam pertemuan para kepala daerah Italia di Rimini, Luigi Brugnaro juga menjadi bahan tertawaan akibat perintahnya yang nyeleneh itu.

Seperti dilaporkan Business Insider, Wali Kota Florensia Dario Nardella sempat berlari ke arah Brugnaro dan berteriak ''Allahu Akbar.'' Aksi Nardella memancing tawa delegasi yang lain.

Nardella kemudian meminta maaf kepada publik atas candaannya yang dinilai mengecilkan aksi teror atau malah dianggap menghina umat Islam.

Toh banyak yang menganggap rasa geli Nardella atas keputusan Brugnaro relevan karena Italia memiliki komunitas Muslim terbesar keempat di Eropa.

Berdasar survai Pew Research pada 2016, Italia mejadi rumah bagi 2,2 juta warga Muslim atau 4 persen dari total penduduk.

Bagi umat Muslim, frase ''Allahu Akbar'' –''Tuhan Maha Besar''—selalu hadir dalam kehidupan mereka sehari-hari. Azan atau panggilan shalat lima kali sehari, dimulai dengan empat kali ucapan ''Allahu akbar.''

Tak heran jika perintah Wali Kota Venesia untuk segera menembak siapa saja yang meneriakkan ''Allahu Akbar'' untuk mencegah ekstremisme di Italia, menjadi berita besar di media-media lokal maupun internasional.***

Editor:hasan b
Sumber:tempo.co
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/