Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Borneo FC Kecewa Gagal Ke Final, Akui Permainan Tak Sesuai Harapan
Olahraga
10 jam yang lalu
Borneo FC Kecewa Gagal Ke Final, Akui Permainan Tak Sesuai Harapan
2
Tak Ada Insiden Saat Madura United FC Kembali Ke Hotel
Olahraga
11 jam yang lalu
Tak Ada Insiden Saat Madura United FC Kembali Ke Hotel
3
Dua Klub Pastikan Lolos Ke Babak Final Championship Series BRI Liga 1 2023/24
Olahraga
11 jam yang lalu
Dua Klub Pastikan Lolos Ke Babak Final Championship Series BRI Liga 1 2023/24
4
Sebagai PSN Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B Harus Didukung
Pemerintahan
10 jam yang lalu
Sebagai PSN Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B Harus Didukung
5
Jakpro Helat TIM Art Festival Mulai 30 Mei 2024
Umum
10 jam yang lalu
Jakpro Helat TIM Art Festival Mulai 30 Mei 2024
6
Arema FC Evaluasi Pemain Asing Dan Pulangkan Pemain Muda
Olahraga
10 jam yang lalu
Arema FC Evaluasi Pemain Asing Dan Pulangkan Pemain Muda

200 Telur Penyu Ditetaskan Laskar Pemuda Peduli Lingkungan di Pesisir Selatan

200 Telur Penyu Ditetaskan Laskar Pemuda Peduli Lingkungan di Pesisir Selatan
Ratusan tukik dilepas ke laut. (Ist/pesisirselatankab.go.id)
Kamis, 28 Januari 2016 20:44 WIB
Penulis: Calva

PAINAN - Apa yang dilakukan Laskar Peduli Lingkungan di Pesisir Selatan ini patut diacungkan jempol. Disamping menanam pohon mangrove dan cemara laut, Laskar Pemuda Peduli Lingkungan Amping Parak, Kecamatan Sutera, juga menetaskan 200 telur penyu. 

"Sebanyak 200 tukik hasil penangkaran swadaya kelompok tersebut telah dilepas ke laut dan beberapa butir lagi menunggu menetas," ungkap Ketua Laskar Pemuda Peduli Lingkungan Amping Parak, Haridman, Rabu (27/1/2016).

Ia menyebutkan, jenis penyu yang menetas tersebut adalah penyu tempayan 100 butir dan penyu hijau sekitar 100 butir. Upaya penangkaran secara sederhana dan dengan fasilitas sangat terbatas hewan dilindungi itu dilakukan kelompok agar hewan itu tidak punah. Selain itu, kegiatan tersebut juga secara perlahan mengajak
masyarakat sekitar untuk melindungi satwa langka.

"Telur didapatkan dengan cara ronda di pantai sekitar bulan November 2015 lalu sebanyak dua lobang masing-masing 100 lebih. Saat itu, kami khawatir telur tersebut tergerus abrasi pantai atau diambil orang tidak bertanggung jawab, maka dipindahkan pada lobang penetasan di belakang Markas Laskar Pemuda Peduli Lingkungan Amping Parak," katanya.

Dikatakan, tempat penetasan baru itu disesuaikan dengan tempat bertelur induknya. Kelompok memilih pasir berkualitas untuk menimbun telur. Setelah ditimbun atau ditutup pasir kemudian dipagar dengan bambu atau bahan-bahan yang ada di pantai, ungkapnya.

Kemudian Anggota Laskar Pemuda Peduli Lingkungan menurutnya, secara bergantian piket untuk melakukan pengawasan di tempat penetasan yang baru. Setelah menunggu sekitar 85 hari akhirnya telur tersebut menetas. Fenomena langka ini menjadi tontonan menarik bagi masyarakat sekitar. Tukik kemudian dilepas ke laut. Dan
beberapa butir masih belum menetas.

"Sebaiknya tukik tersebut dirawat selama dua bulan agar tubuh tukik-tukik itu kuat dan tahan dimangsa ikan di laut. Namun kelompok kami belum punya fasilitas dan dana untuk perawatan penyu tersebut," katanya dilansir dari laman resmi Pemkab Pesisir Selatan. (***)

Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/