Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Hadapi Australia, Timnas U 16 Indonesia Siap Tampilkan Permainan Terbaik
Olahraga
14 jam yang lalu
Hadapi Australia, Timnas U 16 Indonesia Siap Tampilkan Permainan Terbaik
2
Menpora Dito Optimistis Indonesia Bisa Bersaing di Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026
Olahraga
12 jam yang lalu
Menpora Dito Optimistis Indonesia Bisa Bersaing di Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026
3
Indonesia ke Semifinal Hadapi Korea Selatan
Olahraga
13 jam yang lalu
Indonesia ke Semifinal Hadapi Korea Selatan
4
Semarak Warna-warni LRT Jakarta 2024 Edukasi Penggunaan Transportasi Publik
Pemerintahan
13 jam yang lalu
Semarak Warna-warni LRT Jakarta 2024 Edukasi Penggunaan Transportasi Publik
5
Rekomendasi 5 Oven Mito Terbaik 2024, Menghasilkan Panas Merata dengan Daya Low Watt
Umum
11 jam yang lalu
Rekomendasi 5 Oven Mito Terbaik 2024, Menghasilkan Panas Merata dengan Daya Low Watt
6
Taufik/Rinjani Buka Keunggulan Indonesia Lawan Jepang
Olahraga
13 jam yang lalu
Taufik/Rinjani Buka Keunggulan Indonesia Lawan Jepang
Home  /  Berita  /  Lingkungan

Dailami Minta Gangguan Layanan Suplai Air Bersih Jangan Kerap Berulang

Dailami Minta Gangguan Layanan Suplai Air Bersih Jangan Kerap Berulang
Warga antri air bersih. (Ist)
Kamis, 13 Juni 2024 20:31 WIB
Penulis: Azhari Nasution
JAKARTA - Layanan air bersih melalui sistem perpipaan yang optimal di Jakarta masih belum bisa terimplementasi secara baik. Masalah klasik terkait suplai air bersih ke pelanggan yang kerap terhenti banyak dikeluhkan.

Kondisi ini mendapatkan perhatian serius dari Senator Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) dari Daerah Pemilihan (Dapil) DKI Jakarta, Dailami Firdaus.

Dailami mengatakan, selain mendapatkan tugas memenuhi cakupan layanan air bersih 100 persen melalui sistem perpipaan, Perumda PAM Jaya juga harus menjaga standar layanan.

"Jangan sampai pelanggan yang sudah menggunakan air bersih dari sistem perpipaan karena kecewa justru kembali menggunakan air tanah," ujarnya, melalui keterangan tertulis, Kamis (13/6).

Dailami menjelaskan, Jakarta sesungguhnya menghadapi persoalan besar terkait pemenuhan kebutuhan air baku. Apalagi, jika cakupan itu sudah melayani 100 persen sambungan.

"Suplai air baku Jakarta masih sangat bergantung pada Waduk Jatiluhur. Sementara, untuk sungai-sungai di Jakarta belum dapat dioptimalkan karena cemaran bakteri Escherichia Coli sudah sangat parah," terangnya.

Menurutnya, nilai cemaran bakteri E.Coli di Sungai Ciliwung sudah mencapai 10.000 dari ambang batas normal 3.000 per 100 cc air.

"Saya yakin kondisi ini tidak jauh berbeda dengan kondisi sungai-sungai lain di Jakarta dan sekitarnya," ungkapnya.

Ia berharap, Perumda PAM Jaya bisa melakukan terobosan dan inovasi untuk memenuhi kebutuhan air baku serta menekan non-revenue water.

"Terpenting adalah pelanggan jangan dikecewakan. Harus ada SOP respons time membantu warga yang terganggu layanannya," bebernya.

Dailami menambahkan, saat ada informasi layanan air bersih terganggu maka harus segera dikerahkan mobil-mobil tangki dan tandon air ke lokasi tersebut.

"Air bersih ini menjadi kebutuhan vital. Termasuk, kaitannya untuk menunjang ibadah bagi umat Islam. Jangan sampai sibuk mengejar cakupan layanan 100 persen tapi pelanggan yang sudah ada kecewa," pungkasnya. (Riyan). ***

wwwwww